“Pilih saya…..Jika saya menjadi….saya akan….”. Mungkin kalimat ini yang sering kita dengar akhir-akhir ini. Tak mengherankan memang, pasalnya akhir-akhir ini pesta demokrasi di daerah-daerah sedang dilaksanakan. Tetapi seiring maraknya pilkada, partisipasi masyarakat semakin menurun, semakin marak aksi-aksi golput. Menurut hemat saya, aksi-aksi golput ini adalah aksi yang tidak bertanggung jawab. Banyak orang mengharapkan pemimpin yang mengayomi rakyat, tetapi banyak juga yang tidak menggunakan hak pilihnya untuk mewujudkan harapan mereka guna mendapatkan pemimpin yang mengayomi rakyat. Ironis memang, tapi inilah realita dalam masyarakat kita. Inilah yang menjadi tugas kita. Banyak orang memimpikan perubahan, tetapi banyak pula orang yang menyia-nyiakan kesempatan untuk mewujudkan perubahan. Barangkali, mereka sudah pasrah terhadap krisis kepercayaan yang melanda mereka selama ini. Tetapi akankah kita tetap berpangku tangan??? Tidak!!! Kita harus merubah nasib kita. Bukankah Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum itu sendiri yang merubah nasibnya???Renungkan saudaraku !!! Read More…
Ayo Memilih !!!
Posted in Uncategorized
Perjalanan Hati
‘ku hanya bisa diam
‘ku hanya bisa memendam
‘ku hanya mampu merasakan
tapi, tak mampu mengatakan
aku mau, tapi ‘ku tak mampu
aku ingin, tapi dia begitu dingin
aku mau, tapi hatiku tak mau
aku ingin, tapi hatiku tak memberi ijin
Posted in Uncategorized
Detik-detik Rasulullah SAW Menjelang Sakratul Maut
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rosul-Nya. Pagi itu meski langit mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taat dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, Al Qur’an dan sunnah. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rosulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Usman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rosulullah akan meninggalkan kita kita semua,” desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rosulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa.
Posted in Uncategorized
SETITIK HARAPAN
dengarkan
dengarkan
dengar dan rasakan dengan hatimu
jeritan para jelata yang membahana
suara rintihan mereka yang terluka
gelepar orang tua yang teraniaya
kegelisahan mereka yang mulai putus asa
gerangan apa yang terjadi???
Posted in Uncategorized
Surat Umi kepada Anaknya
Kepada yang umi cintai sepenuh hati
Buah hatiku di bumi Allah ……
Assalamu’alaikum warohmatullohhi wabarokatuh
Bagaimana kabarmu sayang…umi harap ananda selalu dalam lindungan Allah. Umi terpaksa menulis surat ini.. rasa kangen di dada umi ini rasanya sudah tak tertahankan lagi sayang. Umi minta maaf…. kalau kedatangan surat umi ini mengganggu ananda. Maafkan umi kalau surat ini membuat ananda malu dengan teman-teman. Sungguh… tidak ada niat umi seperti itu…. hanya untuk melepas kangen umi sama ananda.
Posted in Uncategorized
Hello world!
Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!
Posted in Uncategorized
Recent Comments